Kabupaten Kudus adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Kudus terletak 51 km di sebelah utara Semarang. Di sebelah utara, Kudus berbatasan dengan Kabupaten Jepara dan Kabupaten Pati, di selatan berbatasan dengan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Pati. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Pati, Barat berbatasan dengan Kabupaten Demak dan Kabupaten Jepara. Letak secara astronomis adalah di 110 36'-110 50' BT dan 6 51'-7 16' LS. Terletak pada ketinggian rata-rata ± 55 m diatas permukaan air laut. Sebagian besar wilayah Kabupaten Kudus adalah dataran rendah. Sebagian wilayah utara terdapat pegunungan (Pegunungan Muria), dengan puncaknya Gunung Sutorenggo (1.602 meter), Gunung Rahtawu (1.522 meter), dan Gunung Argojembangan (1.410 meter). Sungai terbesar adalah Kali Serang yang mengalir di sebelah barat, membatasi Kabupaten Kudus dengan Kabupaten Demak.
Secara administrasi terdiri dari 9 kecamatan yaitu Kota, Kaliwungu, Jati, Undaan, Mejobo, Jekulo, Gebog, Bae dan Dawe. Total desa berjumlah 124 desa. Dahulu kesembilan kecamatan tersebut di bagi menjadi 3 kawedanan yang masing-masing kawedanan membawahi beberapa kecamatan. Ketiga kawedanan itu adalah kawedanan Kudus, Cendono, Tenggeles. Kawedanan Kudus meliputi Kota, Jati dan Undaan, Kawedanan Cendono meliputi Bae, Gebog, Dawe dan Kaliwungu, Kawedanan Tenggeles meliputi Jekulo dan Mejobo.
Kudus terkenal dengan sebutan kota kretek karena banyak pabrik rokok yang berdiri di Kudus, seperti Djarum, Sukun, Nojorono, Jambu Bol, Langsep dan masih banyak pabrik-pabrik rokok kecil lainnya yang jumlahnya mencapai puluhan. PT Djarum menjadi perusahaan rokok terbesar disini dengan produk unggulannya seperti Djarum Super, Djarum Black dan Djarum Black Slimz. Rokok inilah yang menopang perekonomian kota kudus dan juga menyerap banyak sekali tenaga kerja. Sebagai kota penghasil rokok kretek terbesar di Indonesia, di Kudus terdapat Museum Kretek. Masjid Menara Kudus dibangun pada abad ke-16, bangunan ini memiliki paduan arsitektur Jawa, Hindu, dan Islam. Di Kudus juga terdapat dua makam walisanga (penyebar agama Islam di tanah Jawa), yakni Sunan Kudus (di kota Kudus) dan Sunan Muria (di daerah Colo, 19 km sebelah utara kota Kudus). Obyek wisata lain di Kudus diantaranya: Pegunungan Muria (Colo), Air Terjun Monthel, Rahtawu, Kinder Garten, dan Replika Menara. Bangunan khas Kudus dikenal dengan nama Gebyog Kudus.
Secara administrasi terdiri dari 9 kecamatan yaitu Kota, Kaliwungu, Jati, Undaan, Mejobo, Jekulo, Gebog, Bae dan Dawe. Total desa berjumlah 124 desa. Dahulu kesembilan kecamatan tersebut di bagi menjadi 3 kawedanan yang masing-masing kawedanan membawahi beberapa kecamatan. Ketiga kawedanan itu adalah kawedanan Kudus, Cendono, Tenggeles. Kawedanan Kudus meliputi Kota, Jati dan Undaan, Kawedanan Cendono meliputi Bae, Gebog, Dawe dan Kaliwungu, Kawedanan Tenggeles meliputi Jekulo dan Mejobo.
Kudus terkenal dengan sebutan kota kretek karena banyak pabrik rokok yang berdiri di Kudus, seperti Djarum, Sukun, Nojorono, Jambu Bol, Langsep dan masih banyak pabrik-pabrik rokok kecil lainnya yang jumlahnya mencapai puluhan. PT Djarum menjadi perusahaan rokok terbesar disini dengan produk unggulannya seperti Djarum Super, Djarum Black dan Djarum Black Slimz. Rokok inilah yang menopang perekonomian kota kudus dan juga menyerap banyak sekali tenaga kerja. Sebagai kota penghasil rokok kretek terbesar di Indonesia, di Kudus terdapat Museum Kretek. Masjid Menara Kudus dibangun pada abad ke-16, bangunan ini memiliki paduan arsitektur Jawa, Hindu, dan Islam. Di Kudus juga terdapat dua makam walisanga (penyebar agama Islam di tanah Jawa), yakni Sunan Kudus (di kota Kudus) dan Sunan Muria (di daerah Colo, 19 km sebelah utara kota Kudus). Obyek wisata lain di Kudus diantaranya: Pegunungan Muria (Colo), Air Terjun Monthel, Rahtawu, Kinder Garten, dan Replika Menara. Bangunan khas Kudus dikenal dengan nama Gebyog Kudus.
Beberapa makanan dan jajanan khas Kudus antara lain :
- Sate Kerbau : sate yang terbuat dari daging kerbau. Daging disajikan tidak dalam bentuk biasanya, tetapi daging dipotong dan dicincang halus dan dilekatkan pada batang sate dengan bumbu kecap, kelapa (srundeng) dan kacang, rasanya mirip dengan dendeng.
- Jenang Kudus: orang biasanya memanggil "dodol" tapi dengan tekstur dan rasa berbeda dengan dodol yang ada.
- Lentog: makanan khas pagi orang kudus terdiri dari tahu semur , telur , lontong dan sayur lodeh (buah nangka muda). Dahulu, penjualnya berasal dari Desa Tanjungkarang (Tanjung), namun kini telah menyebar ke seluruh pelosok kota Kudus. Yang unik dari lentog adalah ukuran lontongnya yang sebesar betis orang dewasa.
- Ayam Bakar Colo: ayam bakar kampung khas yg ada hanya di pegunungan Colo disajikan biasanya dengan pecel bunga turi dan daun pakis pegunungan
- Ayam goreng Kliwon Kasmini : makanan malam orang Kudus terdiri dari tahu semur dan ayam goreng dengan bumbu khas, merupakan langganan para pejabat dan orang terkenal di Kudus.
- Soto Kudus : soto di Kudus terkenal hanya dua macam, soto ayam (pak Denuh - pak Karjin - Bu Jatmi) dan soto kerbau (Karso-karsi - pak Di). Berbeda dengan soto-soto lainnya, soto kudus cenderung berasa manis dan sedikit lebih encer. Banyak penjual soto di kota-kota besar yang mengaku menjual soto kudus tapi menggunakan daging sapi. Itu bukan khas dari Kudus, karena di kudus ada kepercayaan daerah yang melarang penyembelihan sapi.
- Tahu Telur : hampir sama dengan tahu telor magelang atau tahu gimbal semarang. Pada malam hari, para pedagang tahu telor ini bisa ditemui di sepanjang jalan Sunan Kudus. terutama di depan Rumah Tahanan Negara (Rutan) kudus.
- Opor Panggang : Opor ayam yang kemudian dipanggang, disajikan dengan beberapa lauk tambahan. Makanan ini juga hanya tersedia di pagi hari.
- Sate Kambing Pekeng : Sate kambing yang dijual di daerah yang bernama Pekeng, ada beberapa warung disitu antara lain warung Sarni & Bagong, mulai buka kurang lebih pk.11.00. Kalau anda suka menyantap hati kambing, datang saja lebih awal supaya kebagian.
0 komentar:
Posting Komentar